Healthy
3 Juli 2024 17:46 Diperbarui: 4 Juli 2024 08:04 63
+
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Oleh: Eko Windarto
Sosialisasi pemanfaatan telemedisin kepada masyarakat yang dilaksanakan pada Rabu (3 Juli 2024) di Gedung Setya Ungu, jalan Kastubi, No. 39A, Kecamatan Bumiaji. Sosialisasi ini dihadiri oleh anggota Komisi IX DPR RI dan pimpinan dari Kementerian Kesehatan, Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur, serta Dinas Kesehatan Kota Batu. Pada kesempatan tersebut, para peserta sosialisasi membahas tentang telemedicine atau pengobatan jarak jauh yang telah dilakukan sejak tahun 2010 oleh World Health Organization (WHO).
Salah satu narasumber yang hadir dalam sosialisasi tersebut, yaitu Boga Hardana S,Si. MM dari Kementerian Kesehatan, menjelaskan bahwa telemedicine merupakan pilihan kerja yang sangat dirujuk oleh seluruh dunia, terutama dalam masa pandemi Covid-19. Dalam penerapannya, telemedicine dapat mempercepat dan mempermudah proses pengobatan dalam jarak jauh serta mengevaluasi operasional dan SDM yang ada di dalamnya. Hal ini juga dapat mempermudah masyarakat untuk mendapatkan pelayanan kesehatan tanpa perlu datang ke rumah sakit atau puskesmas.
Baca juga: Sosok Kris Dayanti di Mata Masyarakat Kota Batu
Namun, menurut Boga Hardana, penggunaan telemedicine ini masih belum sepenuhnya diketahui oleh masyarakat, terutama di kalangan lansia. Dalam pembicaraannya, Boga mengungkapkan bahwa ia pernah berkomunikasi dengan Dinas Kesehatan Kota Batu terkait adanya 23 ribu lansia yang belum paham tentang penggunaan gadget. Hal ini memperlihatkan bahwa masih banyak masyarakat yang belum bisa memanfaatkan telemedicine secara optimal. Oleh karena itu, dalam sosialisasi tersebut, peserta sepakat bahwa ada upaya untuk menjemput bola dalam memberikan edukasi dan pelatihan penggunaan gadget khususnya untuk kalangan lansia di Kota Batu.
Dalam menjemput bola, Kepala Desa Bumiaji dan perwakilan desa lainnya serta tokoh masyarakat turut berperan aktif dalam mensosialisasikan pengobatan jarak jauh pada masyarakat. Hal ini dimaksudkan agar masyarakat dapat memahami dan memanfaatkan telemedicine secara maksimal sehingga efektivitas dan efisiensi layanan kesehatan dapat terjamin di masa depan.
Di sisi lain, sosialisasi tersebut juga membahas tentang keamanan data dan privasi dalam penggunaan telemedicine. Oleh karena itu, perlu adanya upaya untuk memastikan seluruh data pasien terjaga dengan baik serta keamanan dan privasinya dikontrol dengan baik. Hal ini dapat memperkuat kepercayaan masyarakat terhadap penggunaan telemedicine dan secara keseluruhan dapat memperkuat sistem layanan kesehatan dalam negeri.
Baca juga: Kisah Kakek Kris Dayanti
Selain itu, peserta sosialisasi sepakat bahwa penggunaan telemedicine juga dapat mempercepat penanganan kasus pandemi di masa mendatang. Dengan adanya sistem ini, diharapkan penanganan kasus pandemi dapat lebih cepat dan efektif sehingga dapat meminimalisir dampak dari pandemi tersebut.
Dalam rangka melaksanakan sosialisasi dan mendukung program pemerintah tentang pemanfaatan teknologi dalam layanan kesehatan, peserta sosialisasi juga berkomitmen untuk terus melakukan penyuluhan dan sosialisasi ke masyarakat agar pemahaman dan keterampilan dalam penggunaan telemedicine semakin meningkat.
Baca juga: Momentum Kris Dayanti Menyongsong Pilkada 2024
Dalam kesimpulannya, sosialisasi tentang pemanfaatan telemedicine ini merupakan sebuah inovasi teknologi yang diharapkan dapat mendukung sistem layanan kesehatan di masa depan, terlebih pada saat pandemi seperti saat ini. Seluruh peserta sosialisasi sepakat bahwa edukasi dan penyuluhan ke masyarakat dapat menjadi kunci utama dalam memaksimalkan penggunaan teknologi ini. Oleh karena itu, perlu adanya upaya bersama dari berbagai pihak untuk memperkenalkan, meningkatkan pemahaman, dan memberikan pelatihan tentang penggunaan telemedicine pada masyarakat Indonesia, khususnya di Kota Batu. Dengan begitu, diharapkan layanan kesehatan semakin mudah diakses oleh seluruh masyarakat dan efektif dalam menangani berbagai masalah kesehatan, termasuk dalam hal pengobatan jarak jauh.
Batu, 3 Juli 2024
Mohon tunggu...
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
` } }) document.querySelector('.video-box-thumb').innerHTML = html_video_rec_thumb; } } } let description = document.querySelector('meta[name="description"]').content let keywords = document.querySelector('meta[name="content_tags"]').content let title = document.getElementsByTagName("title")[0].textContent; let data = { "title": title, "description": description, "keywords": keywords, "page_id": "66852bf0ed6415058b6fe1e2", "current_url": "https://www.kompasiana.com/ekowindarto3489/66852bf0ed6415058b6fe1e2/kris-dayanti-mempertegas-peran-telemedisin-dalam-sistem-kesehatan-dan-masyarakat-di-era-globalisasi", } let data_kgnow_token = { "url": "https://apis.kompas.com/api/widget/video", "Authorization": "Bearer eyJpdiI6ImhyUXB1T0dKZnJabExYbzk5SlNTMkE9PSIsInZhbHVlIjoieUZ1NlVvVDUxOHRNQ2Z2bTE2ejBoZz09IiwibWFjIjoiYWZiYzQzNTk1NTFmODMxY2IyZTBmY2E4ODYyNWQ0YjU5N2VkOTgzNmVlNjU5ZmQ4MmI1YWJmZjU2Nzg4NGVhOSJ9", } rvJixie.open("POST", "https://apis.kompas.com/api/widget/video", true); rvJixie.setRequestHeader('Authorization', data_kgnow_token.Authorization); rvJixie.setRequestHeader('Content-Type', 'application/json'); rvJixie.send(JSON.stringify(data)); } getVideo(); function dateFormatJixie(value) { const monthText = ['Januari', 'Februari', 'Maret', 'April', 'Mei', 'Juni', 'Juli', 'Agustus', 'September', 'Oktober', 'November', 'Desember']; if (value) { const dateJixie = new Date(value); return dateJixie.getDate() + ' ' + monthText[dateJixie.getMonth()] + ' ' + dateJixie.getFullYear(); } else { return ""; } } function timeFormatJixie(value) { if (value) { const timeJixie = value.split(':'); if (timeJixie[0] == '00') { return timeJixie[1] + ':' + timeJixie[2]; } else { return value; } } else { return ""; } } function timeSince (value) { console.log("sini",value) if (typeof value !== 'object') { date = new Date(value); } var seconds = Math.floor((new Date() - date) / 1000); var intervalType; var interval = Math.floor(seconds / 31536000); if (interval >= 1) { intervalType = 'tahun yang lalu'; } else { interval = Math.floor(seconds / 2592000); if (interval >= 1) { intervalType = 'bulan yang lalu'; } else { interval = Math.floor(seconds / 86400); if (interval >= 1) { intervalType = 'hari yang lalu'; } else { interval = Math.floor(seconds / 3600); if (interval >= 1) { intervalType = "jam yang lalu"; } else { interval = Math.floor(seconds / 60); if (interval >= 1) { intervalType = "menit yang lalu"; } else { interval = seconds; intervalType = "detik yang lalu"; } } } } } return interval + ' ' + intervalType; }